Jasad korban restu yang pertama kali ditemukan disebuah areal kebun sengon. Pelaku sendiri yang menunjukkan dimana lokasi tempat pemakaman korban.
Korban ditemukan terkubur dengan kedalaman kurang lebih dua meter ditengah perkebunan sengon. Jasad korban sudah dalam keadaan membusuk karena perkiraan sudah meninggal hampir sebulan lamanya.
Pelaku sudah merencanakan pembunuhan. Kasus pembunuhan korban sebelumnya telah direncanakan oleh pelaku yang merasa kesal karena terus menerus ditagih hasil dari penggandaan uang yang telah dijanjikan.
Karena pelaku yang tidak bisa menepati janjinya,maka akhirnya dia memilih untuk menghabisi nyawa korban.
Korban dibunuh dikebun sengon tepat dibawah pohon nangka.
Pelaku sudah mempersiapkan sejumlah peralatan untuk mengeksekusi korban . Disaat korban tengah bersemedi ,pelaku langsung memukul bagian leher korban hingga pingsan. Kemudian pelaku mencekik dan mematahkan leher korban berulang kali hingga tewas ditempat kejadian.
Tak sampai disitu,pelaku yang sebelumnya sudah membawa cangkul langsung menggali tanah dilokasi kejadian dan mengubur mayat korban.
Setelah mengubur jasad korban,pelaku kemudian pulang kerumah dan membawa serta satu unit sepeda motor milik korban.
Saat itu pelaku sempat mengaku kepada sejumlah tetangganya bahwa dirinya telah membeli sepeda motor baru dan membuat selametan.
Sedangkan korban kedua terungkap dari aksi pembunuhan yang dilakukan oleh muslimin yang merupakan hasil penyelidikan dan pengakuan istri tersangka yaitu sawiyah (42). Bahkan istri pelaku sendiri yang menunjukkan tempat dimana korban slamet dikuburkan yaitu tak jauh dari lokasi penguburan jasad korban pertama yang sudah ditemukan. Korban atas nama slamet ini diketahui dikubur oleh pelaku dilahan perkebunan sengon di dukuh sambungrejo desa sawangan. Lokasinya cukup dekat dari penguburan korban pertama.
Setelah membunuh korban,pelaku menggondol uang sebesar Rp.110 juta milik korban yang merupakan juragan kandang ayam.
Aksi brutal dukun palsu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment