Awalnya seorang ayah bernama Wijaya Kusuma (38) melapor kepolisi,putri kesayangannya IND hilang usai berangkat sekolah. Perlu waktu sekitar 3 bulan sejak dilaporkan hilang pada september 2017 hingga polisi berhasil mengungkap misteri hilangnya IND. Siswa SMPN 04 Muarojambi itu biasanya berangkat kesekolah menggunakan sepeda motor. Namun hingga lepas sore hari gadis berumur 14 tahun itu tak kunjung pulang. Merasa khawatir wijaya kusuma mendatangi unit PPA polres muarojambi untuk melaporkan anaknya yang diduga hilang.
Hari berganti,pekan terlewati hingga berlalu bulan menjadi penantian panjang dan tanda tanya bagi keluarga wijaya kusuma. Sebab hampir 3 bulan ,jangankan pulang,kabar akan keberadaan putri kesayangan mereka pun nihil.
Sementara itu jajaran polres muarojambi tak kenal lelah mencari tahu akan keberadaan IND. Hingga akhirnya ada titik terang.
Bermula dari keberadaan motor yang digunakan IND pada jumat (22/12/2017) polisi mendapat informasi motor tersebut berada dirumah seseorang bernama jon. Warga desa jebus,kecamatan kumpeh ilir. Polisi langsung mendatangi rumah jon dan setelah melakukan pengecekan nomor rangkan dan mesin pada motor itu adalah kendaraan yang digunakan IND sebelum hilang.
Kepada polisi jon mengaku membeli motor tersebut dari seseorang yang bernama Sopian Hadi (28) yang merupakan salah satu pelaku pembunuhan. Tak berapa lama sopian pun berhasil ditangkap dirumahnya . Sopian mengaku mendapatkan sepeda motor tersebut dengan cara merampok dan membunuh IND. Ia dibantu temannya bernama irwan (26). Atas pengakuan sopian,irwan pun langsung ditangkap.
Selain menangkap kedua pelaku,polisi juga menyita barang bukti berupa sepeda motor. Dari pengakuan kedua pelaku ini,polisi akhirnya mengetahui lokasi keberadaan IND. Pada jumat (22/12/2017) jenazah IND diangkat dari lokasi dan dibawa kerumah sakit untuk divisum.
Awalnya kedua pelaku mencegat IND ditengah jalan. Usai menghentikan korban kedua pelaku menarik korban keperkebunan sawit. Oleh pelaku,IND yang tidak berdaya kemudian dijerat lehernya menggunakan tali tas sekolah miliknya hingga meninggal dunia.
Untuk menghilangkan jejak,korban kemudian dikubur diarea perkebunan tak jauh dari lokasi kejadian. Lubang bekas kuburan kemudian ditutupi pelepah sawit.
Dari informasi yang didapat,kedua pelaku ternyata kenal dengan ayah IND. Bisa dibilang antara kedua pelaku dan wijaya kusuma adalah rekan kerja. Bahkan pada awal2 IND dilaporkan hilang salah satu pelaku irwan ,berpura2 ikut membantu mencari IND.
Irwan mengakui awalnya dia hanya menginginkan motor IND. Namun karena sopian diduga memiliki dendam terhadap ayah IND ditambah kekhawatiran identitasnya diketahui,maka ia memilih menghabisi nyawa IND.
Oleh polisi kedua pelaku akan dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Ancaman maksimalnya adalah hukuman mati.
Hilang selama 3 bulan,siswa SMP pulang tinggal nama
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment